.........................................................................................

Kamis, 08 November 2007

DiPaNggiL uNtUk diLatiiH...


Kita harus mengerti dan menerima hukum kehidupan bagi orang yang dikasihiNya:. Hukum kehidupan ini dapat kita jumpai dalam kehidupan daud kekasih Tuhan. Sejak Daud dipilih untuk menggantikan Saul, yaitu setelah ia diurapi, maka Tuhan menyediakan padang gurun, yaitu padang belantara bagi pendidikan Daud. Hal ini tidak dapat dihindari oleh mereka yang benar-benar terpanggil untuk mewarisi keperkasaan dan kemulianNya, yang akhirnya dipercayai Tuhan untuk menjadi sahabatNya. Yusuf yang diplot untuk menjadi juru selamat kehidupan bagi bangsa Mesir dan keluarganya harus masuk sekolah padang belantara. Sekolahnya adalah sumur kering, keterasingan dari leuarga, budak belian dan penjara jahanam. Musa untuk menjadi seorang pembebas sesuai dengan rencana Allah sejak Musa dilahirkan orang tuanya harus melarikan diri ke padang Midian 40 tahun. Musa tidak akan dapat menggembalakan bangsa Israel kalau hanya berbekal pendidikan sebagai pangeran Mesir, tetapi ia harus belajar di kaki Tuhan di padang rumput Median menggembalakan ternak atau domba terlebih dahulu. Dalam mazmur 78:70-72, pemazmur mencatat bahwa Tuhan yang memilih Daud untuk menjadi orang kepercayaanNya. Sebelum Daud dapat menjadi orang kepercayaanNya Tuhan harus melatih atau mendidiknya di sekolah padang belantara pelariannya. Pengalaman Daud sungguh-sungguh menyakitkan. Ia ditolak oleh Raja Saul yang mukanya diselamatkannya dengan merobohkan Goliat. Ia ditolak oleh bangsanya yang demi mereka daud pernah mengorbankan nyawa. Berkali-kali ia dikhianati, hidup dalam penderitaan, tertindas dan terhina. Inilah jalan dimana ia dapat menjadi sosok yang berkenan kepada Tuhan dan pantas dimuliakan. Kalau hanya prestasi menggulingkan Goliat Daud belum bisa menjadi orang kepercayaan Tuhan. Kalau tanpa padang belantara tidak pernah ada sosok Daud yang bijaksana dan mengerti isi hati Tuhan. Pola yang sama Tuhan kenakan bagi kita. Ini adalah hukum kehidupan yang dikenakan bagi orang-orang yang dikasihi Tuhan. Paulus sebelum dipakai Tuhan ada masa pendidikan Tuhan yang tidak tercatat jelas dalam Alkitab (Gal 1:15-24). Hal ini sesuai dengan pengalaman Tuhan kita Yesus Kristus, Tuhan Yesus harus menunggu 30 tahun untuk diperkenan Bapa melakukan tugas kemesasanNya. Dalam Roma 8:17, ditulis bahwa kita akan dimuliakan bersama-sama dengan Dia, yaitu jika kita menderita bersama dengan dia. Pnderitaan yang dialami ini bukan demi penderitaan itu sendiri, maksudnya, bahwa kita harus menderita, ya memang harus menderita. Tetapi dibalik penderitaan itu Tuhan hendak mengkikis semua unsur-unsur negatif dalam hidup kita agar kita diperkenan masuk dalam kemuliaan. Harus diakui bahwa banyak unsur-unsur negatif dalam hidup kita yang membuat kita tidak bisa dipercayai Tuhan dan nantinya dipermuliakan dihadapan Tuhan. Dalam hal ini ada dua tahap pembentukan Tuhan. Pertama, kita didewasakan untuk dapat mengambil bagian dalam pelayanan. Tahap kedua penderitaan dalam pelayanan yaitu salib dalam pelayanan agar kita layak dipermuliakan. Itulah sebabnya Tuhan Yesus berkata barang siapa mau mengikut Yesus Dia harus menyangkal diri dan memikul salib (Mat 16:24). Dibutuhkan padang belantara yang dapat membangun karakter seorang pelayan yang baik dan pemimpin di kemudian hari. Tuhan paling mengenal kita. Padang belantara macam apakah yang diperlukan untuk menanggulangi karak-karakter kita masing-masing yang sangat khusus. Sikap yang kita harus miliki adalah sikap yang diajarkan kepada kita yaitu “menyerah kepada pembentukannya”. Daud tidak memberontak, Daud menhyerah kepada pengaturan Tuhannya, demikian pula Yusuf . Akhirnya mereka lulus.

Tidak ada komentar: